"Mantan terindah"
Hmmm...apakah ini wujud dari penyesalanku terdahulu,karena masa
laluku yang kadang masih membayangiku, Oh iyaa..kenalkan dulu namaku
Anton, Kisah ini bermula ketika aku
menginjakkan kaki di sekolah menengah akhir, seminggu setelah hari pertamaku
masuk dikelas, serasa mataku ini tak ingin berpaling dari salah satu makhluk
indah ciptaan tuhan. Setelah memberanikan diri untuk berkenalan denganya
walaupun saat itu jatungku berdegup sangat kencang sekali, hahaha.. mungkin hal
itulah yang membuatku cepat menaruh hati padanya. Dia Marsya gadis manis yang
mampu membuat membuat jantungku tak karuan, karena sikapku yang tak percaya
diri ini membuat aku tak mampu mengungkapkan perasaanku padanya. Hingga waktu
tak kusadari telah berlalu begitu cepat, hingga tiba saat kenaikkan kelas tapi
sayang kami tak sekelas, hal itu tidak menjadikanku patah semangat untuk tetap
menginginkan dia menjadi kekasihku. Ya... aku mempunyai teman sekelas yang pada
waktu itu cukup dekat dengan Marsya, sebut saja dia Novi.
Aku dan Novi sudah saling kenal sejak kami sekelas dengan Marsya
dulu, akupun sering menghabiskan waktu dengan Novi karena secara kebetulan aku
dan Novi sering satu kelompok ketika mendapat tugas dari guru. Aku banyak
bercerita tentang perasaanku kepada Marsya, tapi ketika aku bercerita Novi
selalu mentertawaiku karena aku yang kurang percaya diri, Novi terus memberi
saran agar aku cepat-cepat mengutarakan isi hatiku pada Marsya, “cepat kau
ungkapkan perasaanmu pada Marsya karna bukan hanya kau saja yang menginginkan
Marsya, ton !”, ujar Novi menyemangatiku. Setelah berfikir semalaman hingga
ucapan Novi siang tadi mampu membuat mataku susah terpejam, keesokan hari
akupun mencoba mengajak bicara Marsya.
“heyy,.
Marsya.!”, dengan sedikit gugup aku memanggilnya ketika keluar kelas, kebetulan
kelas kami berdampingan.
“hey
Anton ada apa ?”, sambil mengumbar senyumnya padaku yang membuat lidahku
tiba-tiba kaku, “ka..ka..kamu ada waktu gag ?”,ucapku sambil mentap wajah
bersih Marsya,
“kenapa
ton, kebetulan hari ini aku gag ada les,” jawab Marsya ramah
“bisa
temenin aku nyari buku gag, buat bahan ngerjain tugas minggu depan ?”.
“oke
!”, jawab Marsya menyejukkan telingaku.
Dari hal itulah aku mulai sedikit
demi sedikit lebih dekat dengan Marsya, tak lama berselang kamipun berpacaran,
dan hal yang tak pernah kuduga adalah Marsya memiliki perasaan yang sama
terhadapku dari pertama kita kenal, hubungan kamipun mulus hingga kenaikkan
kelas, kebetulan kami sekelas.
Banyak
waktu kami jalani bersama hingga hubungan kamipun mengalami keretakan, rasa
cemburu Marsya yang terlalu besarlah yang menjadi pemicunya, Marsya mengira aku
menduakanya dengan Novi karena keakraban kami. Hingga aku harus memutuskanya
karena sikap kekanak-kanakanya itu.
Tak
terasa masa putih abu-abu telah diujung, Aku dan Marsya tetap menjalin hubungan
sebagai teman biasa walau kadang hati ini ingin selalu bersamanya. Berselang
beberapa bulan sejak kelulusan, Aku mendengar kabar Marsya telah memiliki
kekasih baru, serasa hati tak rela tapi mungkin inilah jalan untukku.
Sampai
sekarang kadang-kadang wajah Marsya hadir diingatanku walaupun hatiku telah
dimiliki orang lain,ya aku mencoba melupakan Marsya mantan kekasihku waktu SMA
dulu, setelah mendengar kabar Marsya telah mendapat penggantiku, akupun mencoba
mengalihkan hatiku pada wanita lain, wanita sederhana yang kutemui secara tak
sengaja. Setelah aku tahu ketulusan hatiku kekasihku sekarang aku tak akan
mengulangi kesalahanku dulu dengan mengakhiri hubunganku
Aku
yakin kekasihku sekarang lebih baik dari Marsya walau hati ini sulit
melupakanya mantan terindahku.
Biarlah
kusimpan dalam-dalam kenanganku tentangnya dalam hati.
0 komentar:
Posting Komentar