Minggu, 23 Maret 2014

Cerpen



"Mantan terindah"


           Hmmm...apakah ini wujud dari penyesalanku terdahulu,karena masa laluku yang kadang masih membayangiku, Oh iyaa..kenalkan dulu namaku Anton,  Kisah ini bermula ketika aku menginjakkan kaki di sekolah menengah akhir, seminggu setelah hari pertamaku masuk dikelas, serasa mataku ini tak ingin berpaling dari salah satu makhluk indah ciptaan tuhan. Setelah memberanikan diri untuk berkenalan denganya walaupun saat itu jatungku berdegup sangat kencang sekali, hahaha.. mungkin hal itulah yang membuatku cepat menaruh hati padanya. Dia Marsya gadis manis yang mampu membuat membuat jantungku tak karuan, karena sikapku yang tak percaya diri ini membuat aku tak mampu mengungkapkan perasaanku padanya. Hingga waktu tak kusadari telah berlalu begitu cepat, hingga tiba saat kenaikkan kelas tapi sayang kami tak sekelas, hal itu tidak menjadikanku patah semangat untuk tetap menginginkan dia menjadi kekasihku. Ya... aku mempunyai teman sekelas yang pada waktu itu cukup dekat dengan Marsya, sebut saja dia Novi.
Aku dan Novi sudah saling kenal sejak kami sekelas dengan Marsya dulu, akupun sering menghabiskan waktu dengan Novi karena secara kebetulan aku dan Novi sering satu kelompok ketika mendapat tugas dari guru. Aku banyak bercerita tentang perasaanku kepada Marsya, tapi ketika aku bercerita Novi selalu mentertawaiku karena aku yang kurang percaya diri, Novi terus memberi saran agar aku cepat-cepat mengutarakan isi hatiku pada Marsya, “cepat kau ungkapkan perasaanmu pada Marsya karna bukan hanya kau saja yang menginginkan Marsya, ton !”, ujar Novi menyemangatiku. Setelah berfikir semalaman hingga ucapan Novi siang tadi mampu membuat mataku susah terpejam, keesokan hari akupun mencoba mengajak bicara Marsya.
“heyy,. Marsya.!”, dengan sedikit gugup aku memanggilnya ketika keluar kelas, kebetulan kelas kami berdampingan.
“hey Anton ada apa ?”, sambil mengumbar senyumnya padaku yang membuat lidahku tiba-tiba kaku, “ka..ka..kamu ada waktu gag ?”,ucapku sambil mentap wajah bersih Marsya,
“kenapa ton, kebetulan hari ini aku gag ada les,” jawab Marsya ramah
“bisa temenin aku nyari buku gag, buat bahan ngerjain tugas minggu depan ?”.
“oke !”, jawab Marsya menyejukkan telingaku.

            Dari hal itulah aku mulai sedikit demi sedikit lebih dekat dengan Marsya, tak lama berselang kamipun berpacaran, dan hal yang tak pernah kuduga adalah Marsya memiliki perasaan yang sama terhadapku dari pertama kita kenal, hubungan kamipun mulus hingga kenaikkan kelas, kebetulan kami sekelas.
Banyak waktu kami jalani bersama hingga hubungan kamipun mengalami keretakan, rasa cemburu Marsya yang terlalu besarlah yang menjadi pemicunya, Marsya mengira aku menduakanya dengan Novi karena keakraban kami. Hingga aku harus memutuskanya karena sikap kekanak-kanakanya itu.
Tak terasa masa putih abu-abu telah diujung, Aku dan Marsya tetap menjalin hubungan sebagai teman biasa walau kadang hati ini ingin selalu bersamanya. Berselang beberapa bulan sejak kelulusan, Aku mendengar kabar Marsya telah memiliki kekasih baru, serasa hati tak rela tapi mungkin inilah jalan untukku.
Sampai sekarang kadang-kadang wajah Marsya hadir diingatanku walaupun hatiku telah dimiliki orang lain,ya aku mencoba melupakan Marsya mantan kekasihku waktu SMA dulu, setelah mendengar kabar Marsya telah mendapat penggantiku, akupun mencoba mengalihkan hatiku pada wanita lain, wanita sederhana yang kutemui secara tak sengaja. Setelah aku tahu ketulusan hatiku kekasihku sekarang aku tak akan mengulangi kesalahanku dulu dengan mengakhiri hubunganku
Aku yakin kekasihku sekarang lebih baik dari Marsya walau hati ini sulit melupakanya mantan terindahku.
Biarlah kusimpan dalam-dalam kenanganku tentangnya dalam hati.   

0 komentar:

Posting Komentar